Senin, 22 Agustus 2016

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP) KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER I

BAB I
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER I

Cabang ilmu    : Promosi Kesehatan.
Hari/Tanggal   : Jumat, 05 Agustus 2016.
Topik               : Komplikasi Kehamilan Trimester 1.
Sub Topik        : Mengenal Dan Mengatasi Komplikasi Kehamilan Trimester 1.
Sasaran            : Ibu-Ibu Yang Hamil Di Desa Peterongan.
Tempat            : Balai Desa Peterongan.
Waktu             : 10.00-11.45 WIB.
Pemateri          : Dinas Kesehatan Kabupaten Jombang

A.    Latar Belakang
Kehamilan terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak hari pertama wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa yang menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak perubahan pada diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat dan tubuh sang ibu juga mulai menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 – 50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO) memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau bersalin. Di Asia selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat kehamilan / persalinan selama kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah.
Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi. Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu sejak prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan rendahnya pengetahuan ibu tentang kehamilan. Penyebab tak langsung kematian ibu antara lain adalah : anemia, Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan keadaan “4 terlalu” (terlalu muda/ tua, sering dan banyak. Kematian ibu di Indonesia diwarnai oleh hal hal non teknis yang masuk katagori penyebab mendasar seperti : rendahnya status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan yang rendah.
Menurut Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil. Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan dan pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak dapat diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi persalinan. Persulitan menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan .

B.     Tujuan Instruksional Umum (TIU)
               Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit ibu-ibu diharapkan mampu memahami tentang komplikasi kehamilan pada trimester 1.   

C.     Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penjelasan selama 30 menit siswa dapat :
1.      Menjelaskan Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
2.      Menjelaskan Tanda tanda Kehamilan
3.      Menjelaskan Tahap pertumbuhan janin
4.      Menjelaskan Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.      Menjelaskan Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
6.      Menjelaskan Komplikasi Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
D.    Garis-garis besar materi
1.      Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
2.      Tanda tanda Kehamilan
3.      Tahap pertumbuhan janin
4.      Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.      Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
6.      Komplikasi Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
E.     Metode pembelajaran
1.      Ceramah tentang komplikasi kehamilan pada trimester 1.
2.      Diskusi
3.      Tanya jawab
F.      Media pembelajaran
1.      Laptop
2.      LCD
3.      Papan tulis
4.      Spidol
5.      Penghapus
6.      PPT
7.      Poster
G.    Proses kegiatan pembelajaran
No
Peran
Proses Kegiatan Pembelajaran
Waktu
1.
Moderator
Pendahuluan
1.      Menyampaikan salam
2.      Perkenalan penyaji
3.      Menjelaskan topik yang akan dibahas
4.      Tujuan pembelajaran
5.      Kontrak waktu
5 menit
2.
Penyaji
Inti Kegiatan Pembelajaran
1.      Menjelaskan Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
2.      Menjelaskan Tanda tanda Kehamilan
3.      Menjelaskan Tahap pertumbuhan janin
4.      Menjelaskan Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.      Menjelaskan Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
6.      Menjelaskan Komplikasi Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya.
15 menit
3.
Moderator
1.      Membuka sesi tanya jawab untuk melihat
seberapa besar respon dari audien.
2.      Audien diberi kesempatan untuk bertanya
3.      Kontrak waktu untuk persiapan menjawab
Pertanyan dari audien
15 menit
4.
Notulen
Mencatat pertanyaan dari audien
5 menit
5.
Moderator
1.      Mempersilahkan penyaji menjawab pertanyaan
dari audien
2.      Menanyakan kepada audien mengenai
jawaban yang diberikan penyaji apa sudah
jelas atau belum.
3.      Menyerahkan pertanyaan kepada audien jika
Ada sanggahan
15 menit
6.
Notulen
Membacakan kesimulan hasil penyuluhan
5 menit
7.
Moderator
Penutup
Memberi salam penutup
2        menit

H.    Evaluasi
1.      Evaluasi Proses
a.       Diharapkan 90% ibu-bu datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
b.      Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
c.       Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
2.      Evaluasi Hasil
a.       Ibu-ibu mengetahui tentang narkoba.
b.      Diharapkan 70% Ibu-ibu mengerti tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
I.       Sumber
1.      Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
2.      Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
3.      Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
5.      http://windisunarti.blogspot.co.id/2013/02/komplikasi-kehamilan-dan_15.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04




BAB II
MODUL

A.            Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung  ± 40 minggu dan tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
 Menurut Federasi Obstertri dan Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
 Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.




B.            Tanda tanda Kehamilan
Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :
a.    Rahim membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan
b.   Pada pemeriksaan dijumpai :
1.      Tanda Hegar
     Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervik
2.      Tanda Piscaseck 
     Uterus membesar ke salah satu jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
3.      Tanda Chadwicks 
     Warna selaput lendir vulva dan vagina menjadi ungu atau merah muda
4.      Kontraksi Braxton hicks 
    Pada saat palpasi atau waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi keras karena berkontraksi.
5.      Teraba Ballottement
     Mendekati pertengahan kehamilan, Volume janin masih kecil dibandingkan dengan volume cairan amnionnya. Akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.
c.       Tanda- tanda fisiologis :
1.      Amenore (tidak adanya menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi (Wiknjosastro, 2008)
2.      Mual (Nause) dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga “morning sickness”. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut “hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro, 2008).
3.      Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan- bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Wiknjosastro, 2008).
4.      Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
5.      Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan. Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16 minggu (Wiknjosastro, 2008).
6.      Mammae menjadi tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 )
7.      Anoreksia (tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan (Wiknjosastro, 2008 ).
8.      Konstipasi dan Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).
9.      Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam. Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan kulit.(Wiknjosastro,2008 ).



10.  Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu (Wiknjosastro, 2008 ).
11.  Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda, pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan (Wiknjosastro, 2008 ).

C.            Tahap pertumbuhan janin
1.      Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I, dimulai oleh adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium yang telah disiapkan.
2.      Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik benih yang merupakan bagian blastokist, terlihat adanya ruangan amnion dan yolk sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan ectoderm. Pada waktu yang sama, timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur. Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm. selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.

3.      Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat yaitu berlangsung mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
a.       Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti rambut, kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta. Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai pertumbuhan tubuh.
b.      Mesoderm
Sel-sel mesoderm akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah dan corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c.       Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti intertinum, paratiroid, tiroid, timus, liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem urinarius dimulai dari penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital ridge, dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum allantois.
4.      Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula. Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput. Pericardial jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi terpisah. Sistem peredaran darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai berdetak, lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5.      Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari 5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan, sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan tangan berupa benjolan.
6.      Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan  melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
7.      Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
8.      Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil. Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9.      Minggu ke 9 – 12 
Pada usia 9 minggu, kepala terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar, perbandingan ukuran tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang labih panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada minggu ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar 7-9 cm.


D.            Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
1.      Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron selama kehamilan memengaruhi pusat pernafaasan, CO2 menurun dan O2 meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi, dimana keadaan CO2 menurun.
2.      Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30 gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3.      Personal Hygiene
Harus selalu dijaga selama kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi meningkat (Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian dibilas denga air bersih
4.      Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih sehingga sering BAK. Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun sehingga terjadi konstipasi.
5.      Seksual
Libido menurun karena sering mual dan muntah
6.      Periksa kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7.      Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu dan janin.
8.      Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu dan janin.
.

E.            Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1.      Tahap Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan) dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.
2.      Tahap Honeymoon (menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3.      Tahap Stabil (bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak, serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.
4.      Tahap Akhir (perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.

F.     Komplikasi Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
1.      Perdarahan pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
a.          Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu. Perdarahan pervagina dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan  normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan ektopik.
                        Macam macam perdarahan pervaginam
a.       Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
b.      Kehamilan ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.
c.       Molahydatidos(Hamil Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya mengalami perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan  berulang, nyeri perut, tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ janin
b.         Penanganan : Lakukan Pemeriksaan Secara Cepat Keadaan Ibu Termasuk Tanda-Tanda Vital (Tekana Darah, Nadi, Pernafasan, Temperature)

2.      Mual Muntah Berlebihan
a.       Pengertian
            Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon estrogen dan HCG dalam serum.             Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005: 275)
b.      Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1.      Makan sedikit tapi sering
2.      Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
3.      Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat.
4.      Selingi makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5.      Hindari hal hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
6.      Istirahat cukup
7.      Hindari hal hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
c.       Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
3.      Sakit Kepala Yang Hebat
a.       Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan  ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau berbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3 sampai 4 bulan pertama kehamilan.
b.      Penanganan Umum
1.      Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
2.      Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
c.       Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
4.      Nyeri Perut Yang Hebat
1.      Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang  hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
2.      Penanganan umum
1.      Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2.      Jika dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3.      Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3.      Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature,  solusio plasenta,  abortus,  ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
5.      Selaput Kelopak Mata Pucat/ Anemia
a.       Pengertian
Anemia  adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50% selama kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
b.      Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
c.       Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai, 2009: 4)
6.      Demam Tinggi
a.       Pengertian
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan.
b.      Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak, kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
c.       Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih atas). (Saifuddin, 2002:86)
.


BAB III
PENUTUP


A.            Simpulan
Kehamilan trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara, dll.
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang berbeda antara trimester I, II, dan III. Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat menyebabkan komplikasi yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.

B.            Saran
1.      Bagi ibu-ibu hamil agar manjaga kehamilan dan kesehatannya, serta tahu bagaimana cara mengatasi komplikasi kehamilan terutama semester I.
2.      Bagi manusia yang normal hendaknya lebih berhati-hati menjaga kesehatannya.
3.      Bagi mahasiswa (khususnya kesehatan) harus memahami apa itu komplikasi kehamlan trimester I dan bagaimana rencana keperawatan yang akan dilakukan.
4.      Bagi pembaca diharapkan dapat memberikan respon timbale balik demi perbaikan modul ini.
5.      Bagi dosen pengajar diharapkan dapat memberikan ilmu tentang tamponade jantung dari literature lain.




DAFTAR PUSTAKA


1.      Asrinah, dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
2.      Hadi, Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
3.      Anonymus. 2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263 diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
5.      http://windisunarti.blogspot.co.id/2013/02/komplikasi-kehamilan-dan_15.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04












Tidak ada komentar:

Posting Komentar