BAB
I
SATUAN
ACARA PEMBELAJARAN (SAP)
KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER I
Cabang
ilmu : Promosi Kesehatan.
Hari/Tanggal : Jumat, 05
Agustus 2016.
Topik : Komplikasi
Kehamilan Trimester 1.
Sub Topik : Mengenal Dan
Mengatasi Komplikasi
Kehamilan Trimester 1.
Sasaran : Ibu-Ibu
Yang Hamil Di Desa Peterongan.
Tempat : Balai
Desa Peterongan.
Waktu : 10.00-11.45 WIB.
Pemateri : Dinas
Kesehatan Kabupaten Jombang
A. Latar
Belakang
Kehamilan
terbagi dalam tiga trimester. Trimester pertama adalah 12 minggu sejak hari pertama
wanita terakhir menstruasi. Bagi kebanyakan calon ibu, ini adalah masa-masa
yang menggembirakan, mendebarkan, sekaligus penuh keingintahuan. Begitu banyak
perubahan pada diri calon ibu sejak terjadinya konsepsi: janin berkembang pesat
dan tubuh sang ibu juga mulai menyesuaikan diri dengan kehamilan.
Mortalitas
dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin adalah masalah besar dinegara
berkembang dan dinegara miskin. Sekitar 25 – 50% kematian wanita usia subur
disebabkan hal yang berkaitan dengan kehamilan. World Heath Organization (WHO)
memperkirakan lebih dari 585 000 ibu pertahunnya meninggal saat hamil atau
bersalin. Di Asia selatan wanita berkemungkinan 1 : 18 meninggal akibat
kehamilan / persalinan selama kehidupan, Negara afrika 1 : 14 sedangkan di
Amerika Utara 1 : 6,366. Lebih dari 50% kematian di Negara berkembang
sebenarnya dapat di cegah dengan tehnologi yang ada serta biaya relatif rendah.
Penyebab
langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsi.
Sekitar 5% kematian ibu disebabkan oleh penyakit yang memburuk akibat
kehamilan, misalnya penyakit jantung dan infeksi kronis. Selain itu keadaan ibu
sejak prahamil dapat berpengaruh terhadap kehamilannya. Hal ini disebabkan
rendahnya pengetahuan ibu tentang kehamilan. Penyebab tak langsung kematian ibu antara
lain adalah : anemia, Kekurangan Energi Kronik (KEK) dan keadaan “4 terlalu”
(terlalu muda/ tua, sering dan banyak. Kematian ibu di Indonesia diwarnai oleh
hal hal non teknis yang masuk katagori penyebab mendasar seperti : rendahnya
status wanita, ketidak berdayaannya dan taraf pendidikan yang rendah.
Menurut
Nell, ibu primigravida adalah seorang wanita yang pertama kali hamil.
Selanjutnya menurut Sastrowinoto bahwa kehamilan terjadi kalau ada pertemuan
dan pertemuan antara sel telur (ovum) dan sel mani (spermatozoa). Arti hamil
atau kehamilan adalah suatu keadaan dalam seseorang wanita mengandung sel telur
dibuahi oleh sperma, sebagian tubuh ibu hamil tersebut mengadakan keseimbangan
untuk menyesuaikan diri dengan adanya individu tersebut. Kehamilan pertama
merupakan pengalaman baru yang dapat menjadi faktor yang menimbulkan stres bagi
suami istri. Beberapa stressor ada yang dapat diduga dam ada yang tidak dapat
diduga atau tidak terantisipasi misalnya komplikasi persalinan. Persulitan
menurut adaptasi fisika, psikologis dan sosial dari kedua pasangan .
B. Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Setelah
diberikan penjelasan selama 30 menit ibu-ibu diharapkan mampu memahami tentang komplikasi kehamilan pada trimester 1.
C. Tujuan
Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
diberikan penjelasan selama 30 menit siswa dapat :
1.
Menjelaskan Pengertian
Kehamilan Trimester Pertama
2.
Menjelaskan
Tanda tanda Kehamilan
3.
Menjelaskan
Tahap pertumbuhan janin
4. Menjelaskan Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.
Menjelaskan
Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
6.
Menjelaskan Komplikasi Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
D. Garis-garis
besar materi
1.
Pengertian Kehamilan Trimester Pertama
2.
Tanda tanda Kehamilan
3.
Tahap
pertumbuhan janin
4. Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.
Perubahan Psikologis selama Trimester
Pertama Kehamilan
6.
Komplikasi
Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
E. Metode
pembelajaran
1. Ceramah
tentang komplikasi kehamilan pada trimester 1.
2. Diskusi
3. Tanya
jawab
F. Media
pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Papan
tulis
4. Spidol
5. Penghapus
6. PPT
7. Poster
G. Proses
kegiatan pembelajaran
No
|
Peran
|
Proses
Kegiatan Pembelajaran
|
Waktu
|
1.
|
Moderator
|
Pendahuluan
1. Menyampaikan
salam
2. Perkenalan
penyaji
3. Menjelaskan
topik yang akan dibahas
4. Tujuan
pembelajaran
5. Kontrak
waktu
|
5 menit
|
2.
|
Penyaji
|
Inti Kegiatan Pembelajaran
1.
Menjelaskan Pengertian
Kehamilan Trimester Pertama
2.
Menjelaskan
Tanda tanda Kehamilan
3.
Menjelaskan
Tahap
pertumbuhan janin
4. Menjelaskan Kebutuhan Dasar Ibu Hamil Trimester I
5.
Menjelaskan
Perubahan Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
6. Menjelaskan Komplikasi
Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya.
|
15 menit
|
3.
|
Moderator
|
1. Membuka
sesi tanya jawab untuk melihat
seberapa
besar respon dari audien.
2. Audien
diberi kesempatan untuk bertanya
3. Kontrak
waktu untuk persiapan menjawab
Pertanyan
dari audien
|
15 menit
|
4.
|
Notulen
|
Mencatat
pertanyaan dari audien
|
5 menit
|
5.
|
Moderator
|
1. Mempersilahkan
penyaji menjawab pertanyaan
dari
audien
2. Menanyakan
kepada audien mengenai
jawaban
yang diberikan penyaji apa sudah
jelas
atau belum.
3. Menyerahkan
pertanyaan kepada audien jika
Ada
sanggahan
|
15 menit
|
6.
|
Notulen
|
Membacakan
kesimulan hasil penyuluhan
|
5 menit
|
7.
|
Moderator
|
Penutup
Memberi salam penutup
|
2
menit
|
H. Evaluasi
1. Evaluasi Proses
a. Diharapkan 90% ibu-bu datang untuk mengikuti kegiatan
penyuluhan.
b. Peserta
antusias terhadap materi penyuluhan
c. Tidak ada
peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
2. Evaluasi Hasil
a. Ibu-ibu mengetahui
tentang narkoba.
b. Diharapkan 70% Ibu-ibu mengerti tentang bahaya penyalahgunaan narkoba.
I.
Sumber
1. Asrinah,
dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
2. Hadi,
Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
3. Anonymus.
2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263
diakses tanggal 28 juli 2016
pukul 23 : 04
4. http://rinakusumawardani.blogspot.co.id/2013/05/asuhan-keperawatan-trimester-pertama_8.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
5. http://windisunarti.blogspot.co.id/2013/02/komplikasi-kehamilan-dan_15.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
BAB
II
MODUL
A.
Pengertian
Kehamilan Trimester Pertama
Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauterin mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan. Kehamilan matur berlangsung ± 40 minggu dan
tidak boleh lebih dari 42 minggu (Wiknjosastro, 1996).
Menurut Federasi Obstertri dan
Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau
penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau
implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan
menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam tiga trimester, dimana
trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu
ke-1 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga 40)
Kehamilan trimester pertama adalah
usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu ke 12, yang ditandai oleh
beberapa hal seperti, mual muntah yang terjadi karena perubahan dalam tubuh
yang terjadi selama hamil, nyeri pada payudara biasanya disebabkan oleh
membesarnya payudara ibu karena berkembangnya kelenjar susu dn pasokan darah
meningkat, flek yang terlihat seperti menstruasi karena darah yang dilepas saat
telur dibuahi melekatkan diri ke dinding rahim.
B.
Tanda
tanda Kehamilan
Untuk memastikan kehamilan ditetapkan dengan melakukan penilaian terhadap
beberapa tanda dan gejala hamil, antara lain :
Tanda-tanda yang memungkinkan seseorang hamil adalah :
a. Rahim
membesar : sesuai dengan tuanya kehamilan
b. Pada pemeriksaan
dijumpai :
1.
Tanda Hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri sedemikian
lunaknya, sehingga jika kita letakkan 2 jari dalam forniks
posterior dan tangan satunya pada dinding perut atas symphyse, maka isthmus ini tidak teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari cervik
2.
Tanda
Piscaseck
Uterus membesar ke salah satu
jurusan hingga menonjol jelas ke jurusan pembesaran tersebut.
3.
Tanda Chadwicks
Warna selaput lendir
vulva dan vagina menjadi
ungu atau merah muda
4.
Kontraksi
Braxton hicks
Pada saat palpasi atau
waktu toucher rahim yang lunak tiba-tiba menjadi keras karena berkontraksi.
5.
Teraba
Ballottement
Mendekati pertengahan kehamilan,
Volume janin masih kecil dibandingkan dengan volume cairan amnionnya.
Akibatnya, tekanan mendadak yang dikenakan pada uterus dapat menyebabkan
janinnya tenggelam dalam cairan amnion dan kemudian kembali keposisi semula.
c.
Tanda- tanda
fisiologis :
1.
Amenore (tidak
adanya menstruasi)
Amenorea ini disebabkan karena konsepsi dan nidasi, yang menyebabkan tidak
terjadi pembentukan folikel degraff dan ovulasi. Oleh karena itu sangat penting
juga untuk mengetahui tanggal hari pertama haid terakhir, agar kita dapat
menentukan tuanya kehamilan dan bila persalinan diperkirakan akan terjadi
(Wiknjosastro, 2008)
2.
Mual (Nause)
dan Muntah (Emesis)
Mual dan muntah ini dapat terjadi oleh karena pengaruh estrogen dan
progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan, sehingga
menimbulkan mual dan muntah terutama pagi hari yang sering disebut juga
“morning sickness”. Umumya terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan. Dalam
batas-batas tertentu keadaan ini masih fisiologik. Bila terlampau sering, dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut “hiperemesis gravidarum” (Wiknjosastro,
2008).
3.
Mengidam
Menginginkan makanan atau minuman tertentu , sering terjadi pada bulan-
bulan pertama akan tetapi menghilang dengan makin tuanya kehamilan
(Wiknjosastro, 2008).
4.
Sering BAK
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini hilang
oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke ruang panggul dan menekan
kembali kandung kencing (Wiknjosastro, 2008).
5.
Pingsan
Terjadi akibat gangguan sirkulasi ke darah kepala (sentral) yang
menyebabkan iskemia susunan saraf pusat yang menimbulkan sinkope atau pingsan.
Sinkope atau pingsan sering terjadi pada awal kehamilan dan sering dijumpai
bila berada pada tempat-tempat ramai. Biasanya akan hilang setelah kehamilan 16
minggu (Wiknjosastro, 2008).
6.
Mammae menjadi
tegang dan membesar
Mamae menjadi tegang dan membesar, keadaan ini disebabkan pengaruh estrogen
dan progesterone yang merangsang duktli dan alveoli di mamae. Glandula
montgomeri tampak lebih jelas ( Wiknjosastro, 2008 )
7.
Anoreksia
(tidak nafsu makan)
Pada bulan- bulan pertama, kadang terjadi anoreksia. Tetapi setelah itu
nafsu makan timbul kembali. Hendaknya dijaga jangan sampai salah pengertian
makan untuk dua orang, sehingga kenaikan tidak sesuai dengan usia kehamilan
(Wiknjosastro, 2008 ).
8.
Konstipasi dan
Obstipasi
Pengaruh hormon progesteron sehingga dapat menghambat pengaruh peristaltik
usus yang menyebabkan kesulitan buang air besar (Wiknjosastro, 2008).
9.
Pigmentasi
Pigmentasi kulit terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung
dan dahi kadang-kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, yang dikenal
sebagai kloasma gravidarum. Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebih. Daerah leher menjadi lebih hitam.
Demikian pula line alba di garis tengah abdomen menjadi lebih hitam (linea
grisea). Pigmentasi ini terjadi karena pengaruh dari hormone kortikosteroid plasenta
yang merangsang melanofor dan kulit.(Wiknjosastro,2008 ).
10.
Epulis
Suatu hypertrofi papilla ginggivae yang sering terjadi pada trimester satu
(Wiknjosastro, 2008 ).
11.
Varises
Karena pengaruh dari hormon estrogen dan progesteron mengakibatkan
terjadinya penampakan pembuluh darah vena. Varises sering terjadi pada
trimester terakhir dan kadang-kadang merupakan gejala pertama kehamilan muda,
pada multigravida di dapat pada daerah genitalia eksterna Fossa poplitea, kaki
dan betis. Penampakan pembuluh darah ini dapat menghilang setelah persalinan
(Wiknjosastro, 2008 ).
C.
Tahap
pertumbuhan janin
1.
Minggu ke – 1
Pertumbuhan dan perkembangan janin pada minggu I,
dimulai oleh adanya konsepsi atau fertilisasi. Perkembangan selanjutnya, zigot
atau hasil konsepsi mengalami pembelahan dan akhirnya bernidasi di endometrium
yang telah disiapkan.
2.
Minggu ke – 2
Setelah implantasi, terjadi perubahan pada bintik
benih yang merupakan bagian blastokist,
terlihat adanya ruangan amnion dan yolk
sac. Ruangan ini kelak menjadi besar dan meliputi seluruh embrio, di dalam
ruangan inilah embrio akan tumbuh. Sel-sel yang membatasi ruangan ini dinamakan
ectoderm. Pada waktu yang sama,
timbul sebuah rongga lain dibawah ruangan amnion, yaitu ruangan kuning telur.
Sel-sel disekitar kuning telur dinamakan endoderm.
selanjutnya timbul lapisan lain diantara ectoderm
dan endoderm yaitu mesoderm. Endoderm menjadi lebih tebal membentuk procordal plate.
3.
Minggu ke – 3
Selama minggu ketiga, hasil konsepsi tumbuh pesat
yaitu berlangsung mulai hari ke 15 sampai dengan 21. Pada masa ini terjadi
diferensiasi sel-sel menjadi organ-organ tubuh sederhana, yaitu :
a.
Ektoderm
Ektoderm membentuk jaringan tubuh paling luar seperti
rambut, kuku, kulit dan sistem saraf seperti otak, sumsum tulang belakang dan
saraf motorik. Sel-sel saraf pada saat lahir berjumlah kurang lebih 100 juta.
Selama kehamilan manusia, sel-sel baru tidak bertambah tetapi membesar sesuai
pertumbuhan tubuh.
b.
Mesoderm
Sel-sel mesoderm
akan membentuk otot, tulang, jaringan ikat, otot jantung, pembuluh darah dan
corpus, limpa ginjal dan genetalia.
c.
Endoderm
Endoderm membentuk organ-organ tubuh bagian dalam seperti
intertinum, paratiroid, tiroid, timus,
liver, pankreas, traktus respiratorius, saluran paringotimpani dan telinga
tengah, kandung kencing, uretra, genetalia laki-laki dan perempuan, kelenjar
prostat, kelenjar vestibulum dan garis uterus. pembentukan genetalia dan sistem
urinarius dimulai dari penonjolan dan penebalan mesoderm yang disebut urogenital
ridge, dilanjutkan dengan migrasi sel-sel germinativum promodial dari dinding yolk sac, dekat ventrikulum
allantois.
4.
Minggu ke – 4
Selama empat minggu, embrio tumbuh dan bertambah
panjang 3,5 cm dan berat kira-kira 5 mg. Perpanjangan embrio kearah atas
menjadi kepala, ke arah bawah menjadi ekor dan ke arah samping menjadi tubula.
Penutupan saluran pernapasan mulai terjadi di daerah atas bawah oksiput.
Pericardial jantung membesar karena mengangkatnya kepala, pertumbuhan
laringotracheal dan paru-paru menjadi sistem pernapasan. Mandibula dan maxilla
menjadi rahang yang terpisah, rudimeter mata, telinga dan hidung menjadi
terpisah. Sistem peredaran darah sederahana mulai ternbentuk dan jantung mulai
berdetak, lambung, liver dan pankreas, tiroid dan kelenjar timus mulai
berkembang, plasenta tumbuh sempurna.
5.
Minggu ke – 5
Pada pertengahan kehamilan, janin diukur dengan
ukuran kepala bokong (CRL). Sebelum pertengahan kehamilan janin diukur dengan
ukuran bokong tumit (CHL). Panjang CRL dari 4 mm menjadi 8 mm dan beratnya dari
5 mg menjadi 50 mg. Pertumbuhan kepala lebih cepat dari pertumbuhan badan,
sehingga embrio melengkung dan membentuk huruf C. Permulaan bentuk kaki dan
tangan berupa benjolan.
6.
Minggu ke – 6
Kepala terlihatlebih besar dari leher dan
melengkung melampaui jantung. Posisi mata, hidung dan mulut jelas. Kaki
atas dan bawah mulai dapat diidentifikasi dan telapak tangan berkembang menjadi
jari-jari. Pertumbuhan berupa alat kelamin testis mulai terjadi, sedangkang
ovarium terjadi lebih lambat dibanding testis. Hemisfer serebral terlihat lebih
cepat membesar seperti kepala. Posisi mata pindah, dari lateral ke arah frontal
sesuai dengan perpanjangan muka. Tonjolan berupa jantung dan liver ke arah
dinding ventral lebih dahulu, karena memiliki fungsi vital bagi embrio, tali
pusat mengecil. Bentuk lengan atas dan bawah, tungkai atas dan bawah menjadi
jelas. Jari-jari terus berkembang pada hari ke 40-50.
7.
Minggu ke – 7
Jantung sudah terbentuk lengkap. Saraf dan otot
bekerja bersamaan untuk pertama kalinya. Bayi mempunyai refleks dan bergerak
spontan. Bayi mulai menendang dan berenang di dalam rahim, walau ibu belum
mampu merasakannya. Pada akhir minggu ini, otak akan terbentuk lengkap. Dalam
minggu ketujuh, rangka mulai tersebar keseluruh tubuh dan tulang-tulang
mencapai bentuk yang kita kenal. Pada akhir minggu ketujuh dan selama minggu
kedelapan, otot-otot menempati posisinya di sekeliling bentukan tulang.
8.
Minggu ke – 8
Selama akhir periode ini embrio telah menunjukkan
bentuk dan ciri-ciri manusia, hemisfer serebral tumbuh pesat, dimana besarnya
mencapai 50% dari massa embrio. Letak wajah setengah bagian bawah dari kepala
dan mata terus berpindah ke arah frontal. Alis mata mulai berkembang. jari-jari
memanjang dan dapat dibedakan pada akhir minggu kedelapan. Perbedaan jenis
kelamin bagian luar bisa dilihat oleh mata yang sudah terlatih, mulai
pemeriksaan anatomic dan histology kelenjar kelamin, namun masih
membingungkan. Pertumbuhan alat kelamin dipengaruhi oleh hormon-hormon yang
dikeluarkan oelh kelenjar kelamin, obat-oabatan, radiasi dan gizi ibu hamil.
Alat kelamin perempuan dibentuk dari duktus
Mulleri, sedangkan alat kelamin laki-laki dibentuk dari sistem duktus Wolfii.
9.
Minggu ke 9 – 12
Pada usia 9 minggu, kepala
terlihat lebih besar, wajah tampak secara garis besar, perbandingan ukuran
tungkai atas sudah mencapai proporsi normal. Tungkai bawah berkembang labih
panjang. Genetalia eksterna perempuan dan laki-laki terlihat sama pada minggu
ke-9, tetapi mencapai maturitas, sempurna dan dapat dibedakan pada minggu
ke-12. Sel-sel darah merah mulai diproduksi oleh liver selama minggu awal dan
fungsinya diambil alih oleh splenn selama minggu ke-12. Panjang janin sekitar
7-9 cm.
D.
Kebutuhan
Dasar Ibu Hamil Trimester I
1.
Oksigen
Meningkatnya jumlah progesteron
selama kehamilan memengaruhi pusat pernafaasan, CO2 menurun dan O2
meningkat akan bermanaat bagi janin. Kehamilan menyebabkan hiperventilasi,
dimana keadaan CO2 menurun.
2.
Nutrisi
Kalori 200 gr/dL, Protein 30
gr/hari untuk pertumbuhan dan perkembangan bulan kehamilan serta kenaikan
protein plasma dan HB ibu hamil. Kenaikan berat badan antara 6-19 kg dan
sebelum 20 minggu adaln 2 kg/bulan
3.
Personal
Hygiene
Harus selalu dijaga selama
kehamilan, mandi untuk perawata kulit, karena funsi ekskresi meningkat
(Keringat). Kebersiahan payudara harus dijaga menggunakan minyak telon kemudian
dibilas denga air bersih
4.
Eliminasi
Pada trimester 1 ibu cenderung
BAK karena rahim membesar dan menekan kandung kemih sehingga sering BAK.
Pengaruh progesterone, gerakan peristaltik usus menurun sehingga terjadi
konstipasi.
5.
Seksual
Libido menurun karena sering mual
dan muntah
6.
Periksa
kehamilan
Pada trimester 1 dijadwalkan
untuk kunjungan ulang denga interval 4 minggu.
7.
Istirahat/tidur
Ibu hamil dianjurkan menentuka
pola istirahat dengan baik guna menunjang kesehatan ibu dan janin.
8.
Imunisasi
Imunisasi selama kehamilan sangat
penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang bisa menyebabkan kematian ibu
dan janin.
.
E.
Perubahan
Psikologis selama Trimester Pertama Kehamilan
Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, ibu akan mengalami perubahan
psikologis dan pada saat ini pula wanita akan mencoba untuk beradaptasi
terhadap peran barunya melalui tahapan sebagai berikut :
1.
Tahap
Antisipasi
Dalam tahap ini wanita akan mengawali adaptasi perannya dengan merubah
peran sosialnya melalui latihan formal (misalnya kelas-kelas khusus kehamilan)
dan informal melalui model peran (role model). Meningkatnya frekuensi interaksi
dengan wanita hamil dan ibu muda lainnya akan mempercepat proses adaptasi untuk
mencapai penerimaan peran barunya sebagai seorang ibu.
2.
Tahap Honeymoon
(menerima peran, mencoba menyesuaikan diri)
Pada tahap ini wanita sudah mulai menerima peran barunya dengan cara
mencoba menyesuaikan diri. Secara internal wanita akan mengubah posisinya
sebagai penerima kasih sayang dari ibunya menjadi pemberi kasih sayang terhadap
bayinya. Untuk memenuhi kebutuhan akan kasih sayang, wanita akan menuntut dari
pasangannya. Ia akan mencoba menggambarkan figur ibunya dimasa kecilnya dan membuat
suatu daftar hal-hal yang positif dari ibunya untuk kemudian ia daptasi dan
terapkan kepada bayinya nanti. Aspek lain yang berpengaruh dalam tahap ini
adalah seiring dengan sudah mapannya beberapa persiapan yang berhubungan dengan
kelahiran bayi, termasuk dukungan semangat dari orang-orang terdekatnya.
3.
Tahap Stabil
(bagaimana mereka dapat melihat penampilan dalam peran)
Tahap sebelumnya mengalami peningkatan sampai ia mengalami suatu titik
stabil dalam penerimaan peran barunya. Ia akan melakukan aktivitas-aktivitas
yang bersifat positif dan berfokus untuk kehamilannya, seperti mencari tahu
tentang informasi seputar persiapan kelahiran, cara mendidik dan merawat anak,
serta hal yang berguna untuk menjaga kondisi kesehatan keluarga.
4.
Tahap Akhir
(perjanjian)
Meskipun ia sudah cukup stabil dalam menerima perannya, namun ia tetap
mengadakan “perjanjian” dengan dirinya sendiri untuk sedapat mungkin “menepati
janji” mengenai kesepakatan-kesepakatan internal yang telah ia buat berkaitan
dengan apa yang akan ia perankan sejak saat ini sampai bayinya lahir kelak.
F. Komplikasi
Kehamilan Trimester I Dan Penanganannya
1.
Perdarahan
pervaginam / Perdarahan dari jalan lahir
a.
Pengertian
Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang dari 22 minggu.
Perdarahan pervagina dalam kehamilan adalah cukup normal. Pada masa awal
kehamilan, ibu akan mengalami perdarahan yang sedikit (spotting) di sekitar
waktu terlambat haidnya. Perdarahan ini adalah perdarahan implantasi dan
normal, perdarahan kecil dalam kehamilan adalah pertanda dari “Friabel cervik”.
Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya
infeksi.Jika terjadi perdarahan yang lebih (tidak normal) yang menimbulkan rasa
sakit pada ibu.Perdarahan ini bisa berarti aborsi, kehamilan molar atau kehamilan
ektopik.
Macam macam perdarahan pervaginam
a.
Abortus
Pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu dan
berat janin kurang dari 500 gram. Tanda-tandanya : perdarahan dengan nyeri
abdomen, rasa mulas atau rasa nyeri. Terkadang disertai syok.
b.
Kehamilan
ektopik
Kehamilan di mana implantasi dan pertumbuhan hasil konsepsi di luar
endometrium atau di luar rahim. Tanda-tandanya : perdarahan berwarna coklat tua
dan umumnya sedikit, nyeri perut, uterus terasa lembek.
c.
Molahydatidos(Hamil
Anggur)
Kehamilan abnormal di mana hampir seluruh vili korialisnya mengalami
perubahan hidrofik.Tanda-tandanya :perdarahan berulang, nyeri perut,
tidak teraba bagian janin, tidak terdengar DJJ janin
b.
Penanganan : Lakukan
Pemeriksaan Secara Cepat Keadaan Ibu Termasuk
Tanda-Tanda Vital (Tekana Darah, Nadi, Pernafasan, Temperature)
2.
Mual Muntah
Berlebihan
a.
Pengertian
Mual
(nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I.. Gejala gejala ini kurang lebih terjadi 6
minggu setelah hari pertama haid terakhir dan berlangsung selama kurang lebih
10 minggu.Mual dan muntah terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 %
multigravida.Satu diantara seribu kehamilan, gejala gejala ini menjadi lebih
berat. Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormon
estrogen dan HCG dalam serum.
Pengaruh fisiologik
kenaikan hormon ini belum jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau
pengosongan lambung yang berkurang.Pada umumnya wanita dapat menyesuaikan
dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah yang berat dapat
berlangsung sampai 4 bulan.Pekerjaan sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan
umum menjadi buruk.Keadaan inilah disebut hiperemisis gravidarum.Keluhan gejala
dan perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit. (Sarwono, 2005:
275)
b.
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
1.
Makan sedikit
tapi sering
2.
Hindari makanan
yang sulit dicerna dan berlemak
3.
Jaga masukan
cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir dari pada makanan padat.
4.
Selingi makanan
berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada satu waktu
makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
5.
Hindari hal hal
yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
6.
Istirahat cukup
7.
Hindari hal hal
yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual
(Curtis, 2000:28)
c.
Komplikasi
Jika muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati.Komplikasi lainya
adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan darah
ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
3.
Sakit Kepala
Yang Hebat
a.
Pengertian
Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali
merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang hebat,
menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.Terkadang sakit kepala yang hebat
tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya menjadi kabur atau
berbayang.Hal ini merupakan gejala dari pre-eklamsia dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian. (Uswhaaya,
2009: 4-5)
Sakit kepala sering dirasakan pada awal kehamilan dan umumnya disebabkan
oleh peregangan pembuluh darah diotak akibat hormon kehamilan, khusunya hormon
progesteron. Jika ibu hamil merasa lelah, pusing atau tertekan atau pandangan
mata bermasalah, sakit kepala akan lebih sering terjadi atau makin parah, jika
sebelumnya menderita migrain kondisi ini dapat semakin bermasalah selama 3
sampai 4 bulan pertama kehamilan.
b.
Penanganan Umum
1.
Jika ibu tidak
sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan
fasilitas tindakan gawat daruratan.
2.
Segera lakukan
observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan
pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien
dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
c.
Komplikasi
Nyeri kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu
penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi dapat
menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan kematian.(Irma, 2002:4)
4.
Nyeri Perut
Yang Hebat
1.
Pengertian
Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98). Nyeri abdomen
yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri
abdomen yang mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah
yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah beristirahat. Hal ini bisa
berarti apendisitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks,
persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritasi uterus, abrupsi
plasenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lain.
2.
Penanganan umum
1.
Lakukan segera
pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
2.
Jika dicurigai
syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas, waspada dan evaluasi
ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
3.
Jika ada syok
segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
3.
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain:
kehamilan ektopik, pre-eklampsia, persalinan premature, solusio
plasenta, abortus, ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
5.
Selaput Kelopak
Mata Pucat/ Anemia
a.
Pengertian
Anemia adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita
hamil. Jumlah sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel sel ini
tidak memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.Anemia sering
terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira kira 50% selama
kehamilan.
Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut biasanya meningkat lebih
cepat dari pada sel- selnya.Hal ini dapat mengakibatkan penurunan hematokrit
(volume, jumlah atau persen sel darah merah dalam darah).Penurunan ini dapat
mengakibatkan anemia.
b.
Penanganan
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet zat besi dan istirahat cukup.
(Curtis, 2000: 47)
c.
Komplikasi
Komplikasi anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin
sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat menyebabkan
terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/keguguran. (Ayurai,
2009: 4)
6.
Demam Tinggi
a.
Pengertian
Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan
merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi
dalam kehamilan.
b.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
c.
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain:
sistitis (infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih
atas). (Saifuddin, 2002:86)
.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Kehamilan
trimester pertama adalah usia kehamilan dari minngu pertama sampai minggu ke
12, yang ditandai oleh beberapa hal seperti, mual muntah, nyeri pada payudara,
dll.
Tiap masa kehamilan pada ibu hamil memiliki tanda bahaya kehamilan yang
berbeda antara trimester I, II, dan III. Tiap tiap tanda bahaya kehamilan dapat
menyebabkan komplikasi yang sangat berpengaruh terhadap kesehatan kehamilan.
B.
Saran
1. Bagi ibu-ibu hamil
agar manjaga kehamilan dan kesehatannya, serta tahu bagaimana cara mengatasi
komplikasi kehamilan terutama semester I.
2. Bagi manusia yang normal hendaknya lebih berhati-hati menjaga
kesehatannya.
3. Bagi mahasiswa (khususnya kesehatan)
harus memahami apa itu komplikasi kehamlan trimester I dan bagaimana rencana keperawatan
yang akan dilakukan.
4. Bagi pembaca diharapkan dapat
memberikan respon timbale balik demi perbaikan modul ini.
5. Bagi dosen pengajar diharapkan dapat
memberikan ilmu tentang tamponade jantung dari literature lain.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asrinah,
dkk. 2010. Asuhan Kebidanan : Masa Kehamilan. Yogyakarta : Graha Ilmu
2. Hadi,
Ria A. 2009. Kupas Tuntas Kehamilan dan Melahirkan. Ungaran: Vivo Publisher
3. Anonymus.
2012. Trimester Pertama yang Penuh Keajaiban. http://parentsindonesia.com/article.php?type=article&cat=pregnancy&id=263
diakses tanggal 28 juli 2016
pukul 23 : 04
4. http://rinakusumawardani.blogspot.co.id/2013/05/asuhan-keperawatan-trimester-pertama_8.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
5. http://windisunarti.blogspot.co.id/2013/02/komplikasi-kehamilan-dan_15.html diakses tanggal 28 juli 2016 pukul 23 : 04
Tidak ada komentar:
Posting Komentar